Curators Coffee Company
"Bro, ada good news nih. Bulan Desember nanti kita bisa rilis coffee beans dari Semendo. Dapet 1 lot eksperimental khusus dari Raymond Ali buat Three Folks," kata Felix bulan Oktober lalu.
"Hah seriusan? Asik banget! Eh kok bisa dapet lot khusus gitu?" saya setengah bingung tapi seneng.
"Iya gw emang uda kenal Raymond dari temen di Palembang. Sempet nyoba kopi dia dan kebetulan pernah bantuin doi jadi time keeper pas kompetisi barista. Tapi gatau juga ya kenapa dia sampe ngasih special lot buat Three Folks," balas Felix.
"Tapi beneran ya, emg dari gw kenal Raymond orangnya super baik dan humble gitu," tambahnya.
Impression yang didapatkan oleh Felix mengenai Raymond Ali bukanlah sebuah pengalaman unik. Namun juga dialami oleh semua orang yang pernah berinteraksi dengan Raymond. Ketulusan hatinya pun dirasakan oleh orang-orang di sekitarnya saat ia menjalankan Curators Coffee Company.
Curators Coffee Company (CCC) merupakan sebuah perusahaan yang dibangun oleh Raymond Ali di tahun 2018. Raymond Ali juga merupakan pemilik dari Luthier Coffee, sebuah specialty coffee shop dan roastery yang berada di Palembang. CCC memiliki tujuan untuk membantu petani dan produsen di seluruh Indonesia untuk meningkatkan kualitas kopi.
Artikel ini merupakan hasil wawancara kami dengan salah satu anggota tim dari Curators Coffee Company.
Apa latar belakang Curators Coffee Company menjadi coffee processor?
Ide CCC diawali dari sebuah masalah. Dimana banyak petani dan produsen di Indonesia yang belum memiliki akses jurnal atau studi tentang perkembangan proses pasca panen di negara yang lebih maju, seperti Colombia dan Panama.
Dalam proses penyediaan akses jurnal dan studi ini, timbul banyak permintaan agar kami juga dapat menyediakan SOP yang terbaik.
Dari banyaknya permintaan ini, tercetuslah ide untuk membekali petani dan produsen dengan simple doable actions. Dengan harapan SOP ini bisa langsung diterapkan di ladang kopi mereka untuk meningkatkan kualitas kopi.
Masalah yang juga ingin diselesaikan adalah miskomunikasi yang seringkali terjadi antara roasters dan produsen. Salah satu kasus yang terjadi adalah roasters meminta banyak tipe processing yang lebih variatif, namun pihak petani belum bisa melakukannya.
CCC juga berfungsi sebagai jembatan komunikasi yang baik. Agar tidak terjadi kesalahpahaman antara dua pihak ini, namun terjadi interaksi yang kolaboratif dan saling membangun.
Bagaimana cara kalian bisa dipercaya oleh para petani dan produsen?
Kami mengambil langkah pendekatan dengan prinsip transparansi kepada para petani.
Kami sangat berhati-hati dalam menumbuhkan pemahaman bahwa kami tidak ada maksud lain selain membantu mereka, dan menaikkan kualitas kopi Indonesia.
Apapun yang akan kami lakukan di ladang kebun, kami jelaskan secara detail. Dari teknis, hingga dampaknya secara jangka panjang dan luas. Lewat ilmu yang kita berikan pun kami berharap mereka juga terapkan ke ladang perkebunan samping dan seterusnya.
Pasti banyak nih masalah dan rintangan untuk mengerjakan hal ini. Bagaimana kalian bisa tetap gigih menghadapi tantangan-tantangan tersebut?
Betul, masalah pasti ada. Seperti tidak cukup nya anak muda untuk menjadi penerus. Selain itu juga sarana proses seperti dome dan washing station yang kurang baik dan memadai.
Namun semua ini kita atasi step by step dan dengan ceria.
Yang sangat mendorong semangat kita pastinya sih Raymond Ali ya sebagai pencetus dan motor utama untuk Project Curators ini. Kita sangat didorong oleh semangat dan ketulusan hati beliau untuk membantu para produsen dan petani.
Melihat beliau, kita jadi sangat antusias dan termotivasi untuk mendukung visi beliau. Yaitu untuk meningkatkan kualitas biji kopi Indonesia tanpa membebani para petani dan produsen. Awalnya jujur kami juga agak ragu, namun melihat pak Raymond yang selalu turun tangan sendiri, serta persistensinya untuk mengedepankan petani, kami mulai mempercayai visi dan misi beliau.
Walaupun tergolong muda, namun ia memiliki kedewasaan dan ketulusan yang dapat menarik apresiasi dari pihak petani dan produsen.
Saya ingat waktu itu kami di kebun sudah sangat capek setelah meninjau lokasi dari pagi sampai malam, dan kami sudah siap siap istirahat. Namun Pak Raymond masih menjawab pertanyaan dari petani sekitar yang datang karena mau ketemu beliau.
Saya rasa saya belum pernah menemui orang seperti beliau, yang begitu tulus untuk membantu para petani dan produsen Indonesia.
Sampai sekarang, CCC sudah menjalin kerja sama di mana saja? Apakah ada kriteria khusus bagi CCC sebelum menjalin kerja sama?
Kami lebih condong membantu unknown coffee farms atau produsen yang baru saja mulai. Karena mereka lebih perlu banyak bantuan dari segi dana dan ilmu.
Selama kita merasa cocok dengan produsennya, kami akan langsung membantu. Kami tidak milih milih terroir karena memang visi dan misi kami adalah untuk menaikkan kualitas kopi dan membantu petani dan produsen di SELURUH Indonesia.
Walaupun kita hanya bisa meningkatkan kualitas kopi dua atau tiga poin, pasti tetap kami bantu.
Sekarang, Curators bekerja sama dengan 7 titik pegunungan di Indonesia. Namun baru kami publish 2, yaitu Ijen dan Semendo. Karena yang lain masih membutuhkan proses untuk ditingkatkan kualitasnya.
Apa rencana Curators Coffee Company di masa depan?
Pastinya kami terus berinovasi dan bereksperimentasi. Impian kami adalah menjadi selevel dengan Project Origin atau Ladang Kebun di South America yang melejit karena proses pasca panen nya.
Untuk sekarang, prioritas utama adalah membuat biji kopi Indonesia lebih baik dan lebih enak. Yang kemudian bisa merubah mindset biji kopi Indonesia di mata pemain luar negeri.
Terakhir, kami ingin orang Indonesia untuk bangga dan mengapresiasi kopi Indonesia. Bahwa kita telah diberkahi teroir yang sangat baik, yang kemudian kita kerjakan dengan semangat, keringat, dan air mata. Dan kami butuh support semua orang Indonesia untuk mewujudkan itu.
Kesimpulan
Kesuksesan Coffee Curators Company yang baru dimulai sejak tahun 2018, menuai banyak perhatian dari komunitas specialty coffee di Indonesia. Setelah mengenal lebih dalam tentang CCC, hal ini bukanlah suatu kebetulan atau keberuntungan.
CCC dibangun dengan visi yang jelas. Dan dijalankan oleh pribadi-pribadi yang kompeten dan tulus.
Raymond Ali tidak hanya sekedar menggunakan pengetahuannya sebagai Q Grader dan Q Processor Professional. Ia juga menggunakan hati dalam membangun tim dan menjalin relasi dengan para petani.
Semakin jauh membaca hasil interview ini, saya semakin bingung kenapa mereka memberikan salah satu lot eksperimental mereka ke Three Folks. Mungkin Raymond melihat potensi tersembunyi di Three Folks? Fufufu.
Apapun alasannya, sebuah kehormatan bagi Three Folks untuk menyajikan salah satu kopi terbaik mereka: Semendo Lot #5 Anaerobic Natural.
Berikut komentar Raymond Ali mengenai Semendo Lot #5 Anaerobic Natural:
“Yang membuat kopi Semendo menarik adalah faktor tanahnya yg subur & kaya rasa. Dengan proses fermentasi anaerob 166 jam, kami dapat meng-highlight cita rasa buah2an tropis yg mengingatkan kepada buah markisa, apricot, pear, dan cherry.”