Java Frinsa Lactic - Specialty Coffee Process dari Jawa Barat
“Berasal dari pegunungan di Jawa Barat, kopi ini memiliki rasa seperti teh buah apel, red currant, dan anggur."
Lactic Fermentation adalah buah dari hasil kerja keras dan eksperimen dari Java Frinsa Estate, sebuah bisnis keluarga yang dikepalai oleh Wildan Mustofa sejak tahun 2011
Java Frinsa Estate beralamat di Pangalengan, Kawasan Dataran Tinggi Bandung. Salah satu kebun Java Frinsa Estate berlokasi di Desa Weninggalih, Sindangkerta. Memiliki ketinggian 1.350-1.450 mdpl dengan tanah vulkanik yang subur memberikan suhu dan nutrisi yang ideal untuk perkebunan kopi mereka.
Wildan Mustofa bersama dengan Atieq (istri), Fikri (Anak), dan seluruh timnya telah berhasil meraih berbagai penghargaan di dunia kopi seperti:
Kopi Java Frinsa Estate digunakan oleh juara 1 Hungarian Barista Championship 2019.
Juara ke-3 kategori Best Filter Coffee di Helsinki Coffee Festival 2018, Finlandia.
Runner-up Indonesian Portrait Country Selection Coffee di Atlanta, tahun 2016
Runner up Coffee Auction S.I.A.L. Interfood di Jakarta, tahun 2015
Best Coffee from Best Practices. Dengan berpegang teguh pada moto ini, Frinsa Estate terus mengembangkan metode perkebunan kopi yang ramah lingkungan dan berkualitas tinggi.
Melalui hasil kopi dan berbagai pencapaiannya, tidak dapat dipungkiri bahwa Frinsa Estate telah berperan besar dalam mengharumkan nama Indonesia di industri kopi internasional.
Terinspirasi dari perjalanan Java Frinsa Estate dan rasa kopi yang dihasilkan, kami pun merilis Premium Arabica Series yang terbaru: Java Frinsa Lactic.
Lactic Fermentation
Dalam proses pasca panen kopi Lactic, Wildan menggunakan kultur lactobacillus - bakteri yang diisolasi dari sistem pencernaan Luwak. Bakteri sejenis ini biasanya digunakan dalam pembuatan yogurt, keju, bir, anggur, dan produk fermentasi lainnya.
Fermentasi lactic memungkinkan pertumbuhan bakteri asam laktat dalam kondisi anaerobik (tanpa oksigen). Bakteri memakan gula yang ada di dalam mucilage (lapisan lendir kopi), menghasilkan asam laktat dengan konsentrasi tinggi.
Penggunaan bakteri lactic diketahui dapat memberikan rasa asam yang unik seperti anggur, ditambah dengan tesktur yang creamy pada minuman kopi.
Berikut merupakan langkah dalam melakukan proses Lactic Fermentation:
Cuci Buah ceri kopi untuk menghilangkan kotoran dan kontaminasi mikroba dari permukaan kulit ceri kopi.
Kultur lactobacillus ditambahkan ke buah ceri kopi.
Masukkan ceri ke dalam kantong atau tong plastik dan difermentasi secara anaerobik.
Kantong / tong diputar pada pagi dan sore hari untuk mengeluarkan gas.
Wadah ditutup selama 2 atau 3 hari.
Setelah fermentasi, ceri kopi dikeringkan secara perlahan di bedengan.
Sumber: https://hub.cropster.com/store/listings/7779
More Trivia - Lactic Fermentation
Lactic Fermentation ditemukan pertama kali oleh Felipe Sardi, co-founder dari La Palma y El Tucan - produsen kopi asal Colombia.
Penelitian tentang Lactic Fermentation ditemukan untuk meningkatkan kualitas kopi varietas Castillo di Colombia. Kopi varietas Castillo adalah hasil klon Arabica yang dibuat agar tanaman kopi tahan penyakit. Meskipun hasil klon tersebut berhasil, sayangnya varietas ini memiliki rasa yang tidak enak. Dan Lactic Fermentation berhasil membuat kopi ini menjadi enak!
Sumber: https://www.collaborativecoffeesource.com/the-collaborative-blog/tag/Lactic+fermentation
Keberhasilan Lactic Fermentation digunakan oleh berbagai negara produsen kopi yang juga mengalami permasalahan yang sama. Proses inipun juga diadaptasi oleh Wildan untuk varietas kopi Andungsari dan Ateng Super - 2 varietas kopi yang diciptakan untuk melawan hama dan penyakit, namun tidak berkualitas baik.
Berkat proses ini, varietas kopi Andungsari dan Ateng Super tidak lagi hanya digunakan untuk pasar komoditi berskala besar. Namun juga dapat dinikmati sebagai kopi spesialti yang kompleks dan berkualitas tinggi.
How to Brew - Tubruk
Di-cupping menggunakan air Frozen, kopi Java Frinsa Lactic Full Wash by Three Folks memiliki rasa apel, kismis, anggur dengan aroma teh.
Berikut merupakan resep seduh dengan metode termudah di rumah a.k.a. Tubruk.
Ini alat rumahan yang kamu butuhkan:
Timbangan
Hand Grinder (kalau punya)
Kompor dan panci
Gelas Kopi
Sendok
Langkah menyeduh:
Panaskan air sebanyak 150 gram hingga mendidih, diamkan 1 menit sebelum dipakai.
Timbang kopi sebanyak 15 gram / sekitar 2 sendok makan.
Giling dengan ukuran halus, atau kamu bisa request untuk kami giling di Three Folks.
Taruh kopi ke dalam gelas kopi.
Tuang air 150 gram ke atas kopi. Pastikan semua kopi tersiram dengan rata.
Tunggu selama 4 menit.
Buang ampas kopi yang menggenang menggunakan sendok.
Nikmati dengan rasa syukur.
Catatan:
Resep menggunakan rasio kopi : air, 1 : 10. Kalau terlalu bold untuk selera kamu, kamu bisa pakai rasio 1 : 12. Bisa dengan memperbanyak air atau mengurangi dosis kopi.
Mendiamkan air selama 1 menit setelah mendidih akan menghasilkan air panas di suhu sekitar 90𝇈C - ideal untuk menyeduh kopi.
Kopi akan jauh lebih tahan lama kalau kamu simpan dalam bentuk biji kopi. Saya sangat sarankan kamu untuk beli hand grinder kalau memang hobi minum kopi di rumah. Bisa beli di sini.
Kesimpulan
Membuat artikel ini lumayan bikin kepala pusing. Saya jadi teringat rasanya belajar ilmu kopi pertama kali. Ternyata perkembangan ilmu kopi kalau tidak diikuti secara berkala, mengejar updatenya bisa bikin kepala pusing.
Tapi seru! Saat membaca ulang artikel ini, seperti diingatkan kembali kalau pengetahuan tentang kopi sangat luas dan dalam - dengan perkembangan yang sangat pesat.
Semoga membaca artikel ini bisa membuat kamu semakin mengapresiasi kopi dan jadi penasaran dengan Java Frinsa Lactic ya. Bagaimana cara mengapresiasinya? Bisa dimulai dengan membeli kopi ini di Three Folks :).
Kopi Java Frinsa Lactic akan kami rilis di Three Folks besok dalam rangka Hari Kopi Sedunia (tapi telat sehari). Kamu bisa beli via Tokopedia, WA Order, atau langsung ke Three Folks Pesanggrahan.