three folks

View Original

Perjalanan Tuang Coffee - Sebuah Perjuangan Memaksimalkan Potensi Para Petani Kopi di Flores.

“Teh Leci, buah Jambu, dengan aroma bunga Jasmine. 5 tahun lalu kalau orang bilang ini rasa kopi Flores (atau bahkan kopi Indonesia), siapa yang bakal percaya?”

Saya teringat 5 tahun lalu, saat saya meminum kopi dari Flores, rasanya biasa banget. Notes dari kopi-kopi Flores sangat simpel. Hanya kacang dan coklat, ditambah dengan sedikit rasa jeruk.

Dan setiap kopi Flores yang saya minum, konsisten sekali rasanya begitu-begitu saja. Saat itu Flores dikenal sebagai tempat produksi kopi komersial tanpa adanya orang-orang yang peduli atau melek specialty.

Paradigma ini dipatahkan saat saya disuguhi kopi Flores tahun lalu oleh Naradipa, salah satu partner saya di Three Folks. “Enak amat bro, masa ini dari Flores?”. “Lah iya bro, udah dari tahun lalu nih Flores mulai terkenal gara-gara Tuang,” balas Naradipa.

Kaget dan terkejut (lebay), kami langsung menghampiri Tuang Coffee - sebuah perusahaan produsen kopi yang berjasa memajukan kopi di Flores. Sejak saat itu, Three Folks menjalin relasi kerja sama yang sangat baik dengan Tuang Coffee.  

 

Melalui artikel ini, saya ingin mengajak kamu mengetahui kisah inspiratif dari Andre Hamboer dalam memimpin Tuang Coffee untuk memajukan perkebunan kopi di Flores dari tahun 2014. 

 

Dave: Apa yang menjadi alasan lu memulai Tuang Coffee menjadi producer / processor di Flores?

 

Andre: Bokap gue orang Flores, dan gue dulu sering dibawa pulkam bolak balik ke Flores, tapi pada saat itu belum ada kopi Flores diapresiasi pasar specialty. Flores yang orang tau ya earthy dan nutty aja – commercial grade lah. 

Dan gue liat petani di sana punya tanah dan kebun yang luas, tapi kok miskin banget. Trus kita coba bikin edukasi (berbekal google dan youtube), untuk kasih mereka akses lebih baik ke pasar yang lebih premium. Jadi pelan-pelan mereka bisa dihargai sebagai petani kopi specialty dari Manggarai, Flores. Karena niat gue adalah bikin project yang punya social impact, jadi selain cari cuan, cari pahala juga broo HAHAHA!!! 

Gue juga melihat tingginya potensi kopi di Flores. Tapi para petani tidak memiliki pengetahuan untuk memproduksi kopi dengan konsisten dengan fokus pada mutu yang lebih baik. Pada tahun 2014, saat gue baru mulai terjun ke perkebunan kopi Flores, mereka masih mengutamakan besarnya produksi volume kopi, tapi tidak ada yang peduli tentang kualitas petik dan kualitas proses.

 

Dave: Bagaimana tantangan dari aspek sosial dan budaya untuk berkarya bersama petani di Flores?

 

Andre: Tantangan sosial sangat tinggi, karena kami tidak dipandang oleh processor lain yang lebih senior dan sudah puluhan tahun berkecimpung di industri kopi di Flores. Mereka adalah para pemain yang kurang peduli dengan mutu dan mengutamakan produksi kopi komersial dengan volume yang “buanyak”. 

Tuang coffee menerapkan standar kualitas yang tinggi. Salah satu contohnya adalah penerapan petik merah, yaitu standar warna merah yang dibutuhkan untuk memetik coffee cherry. Dengan perbedaan standar mutu ini, tentunya mengganggu para pemain lama. Karena petani jadi harus mengurangi volume dan memperbaiki mutu.  

Rendahnya kualitas SDM di Flores juga menjadi tantangan yang sangat seru. Mereka memiliki pola pikir yang selalu tertutup akan hal-hal baru. Dan bagaimana kami mengajak dan mengedukasi mereka akan menjadi penentu dalam mengeluarkan potensi hasil alam Flores yang sangat baik.

Di samping itu, ada tantangan dari segi tradisi seperti kepercayaan mistis yang mau tidak mau harus berani kami terobos agar bisa maju bersama.

Dave: Tantangan mistis? Apa aja tuh?

 

Andre: Hahaha banyakkk, pernahlah “dikirim” macem-macem lewat media-media aneh-aneh. Pernah ada ular yg sama beberapa minggu muncul melulu di spot yg sama di tiap jam yg sama – yaa banyak yg gak sukalah sama kita, karena cara kerja kita bareng petani. 

Trus tim gue pernah bantalnya kebakar pas tidur malem-malem, ini beneran. Yaa maklumlah masih kampung banget. Tacklenya ya being rasional aja kita kan org kota, paling gue doain beres!! hahaaakkk.

 

Dave: Koplak hahaha. Gokil sih lu. Lalu bagaimana kalian mengatasi tantangan tersebut?

 

Andre: Kami bekerja berdampingan dengan tiap desa karena setiap desa dan setiap petani memiliki latar belakang yang sangat unik. Dan ini adalah tantangan kami supaya dapat bekerja sama dengan mereka, dan melampaui berbagai hambatan yang ada.

Visi dan komitmen yang kami tumbuhkan adalah agar setiap desa memiliki perkembangan yang signifikan. 

Karena konsistensi merupakan pemahaman yang hampir tidak mungkin dikomunikasikan kepada para petani yang hidupnya bergantung pada alam. Maka, kami selalu menekankan agar setiap petani memiliki pola pikir yang terbalik. 

Jangan hanya mengincar konsistensi, melainkan berfokus juga dalam perkembangan untuk memproses kopi yang semakin baik di tengah banyaknya kendala iklim, air bersih, akses transportasi, serta perekonomian yang tidak menentu. 

Pemetikan kopi pada musim panen sepenuhnya dikerjakan oleh petani. Tim produksi Tuang Coffee bertugas untuk memproses kopi dan menjaga agar setiap langkah dalam proses pasca panen sesuai dengan standar mutu yang kami inginkan.

Tim produksi kami berjumlah 8 orang di Flores - mereka bekerja sama langsung dengan para petani di tiap desa untuk meningkatkan kualitas petik, kualitas tanam, dan kualitas lingkungan tanam yang lebih kondusif.

Dave: Nice! Good insight bro. Ternyata untuk melakukan edukasi, kalian juga harus bisa menyesuaikan dengan pola pikir mereka ya. Terus, setelah 6 tahun di sana, apa aja dampak positif Tuang Coffee bagi para petani di Flores?

 

Andre: Di tahun ke-6 ini, kami melihat perbaikan mutu kopi di desa-desa Manggarai Flores secara keseluruhan. Termasuk semakin baiknya harga yang diterima oleh petani, dan berkurangnya sistem ijon yang mencekik harga kopi mentah di pedalaman.

Gue seneng sekarang liat mereka bisa bangun rumah dari beton, dan anak-anak mereka bisa sekolah terus.

Dave: Apa itu sistem ijon?

 

Andre: Ijon yg terjadi di Manggarai biasanya petani dikasih duit duluan sama om-om tengkulak. Biasanya pada saat belum musim kopi, tengkulak keliling tuh, harga diperes abis. Ya.. karena petani gak ada pilihan ya diambil ijonnya. Sehingga pada saat musim panen, mereka petik dengan sedih dan berat hati, karena untuk bayar hutang - yang tidak sesuai dengan nilai kopi yg mereka panen. 

Karena sistem ijon ini, petani tarik aja semua kopi merah-kuning-hijau, mereka gak peduli sama kualitas, yg penting bayar hutang selesai. 

Akses ke pasar specialty coffee yang kami tawarkan kepada petani membuat mereka mampu memaksimalkan hasil perkebunan kopi mereka secara kualitas - bukan hanya volume komoditas. Sekarang petani-petani binaan kami sudah lebih percaya diri untuk memproses kopi dengan kualitas dan harga yang lebih baik

 

Kesimpulan

Andre bersama tim Tuang Coffee dan para petani binaan-nya melampaui berbagai tantangan di Flores dengan persistensi dan pantang menyerah. Bukan hanya tantangan sosial, budaya, dan edukasi saja. Mistis pun mereka jabanin.

“Good things never come easy.” Perjalanan Tuang Coffee membina dan memajukan kesejahteraan para petani di Flores tentu bukanlah hal mudah. Tanpa ketulusan hati dan motivasi yang kuat untuk memberikan kesejahteraan bagi para petani Flores, tidak mungkin mereka bisa menempuh perjalanan ini. Kalau saya mungkin sudah kabur saat bantal saya kebakaran.

Setelah bertahun-tahun berjuang, kerinduan Andre untuk menghasilkan kopi specialty dari pulau kelahiran Bapaknya akhirnya telah membuahkan hasil. Sekarang kita bisa menemukan kopi Flores di banyak coffee shop, yang dengan bangga disajikan sebagai salah satu jejeran kopi specialty terbaik

Setelah mendengar kisah Andre, meminum secangkir kopi Flores memberikan makna yang lebih berarti. Karena saya tidak hanya minum secangkir kopi yang enak dan kompleks, tapi juga mengapresiasi hasil perjuangan keras Andre bersama tim Tuang Coffee dan petani di Flores. 

Kalau kamu belum pernah minum kopi Flores, kamu bisa minum di Tuang Coffee yang berlokasi Jl. Barito I no.3, Jakarta Selatan atau bisa mampir juga ke Three Folks. Saat meminumnya, saya harap kamu juga bisa terinspirasi!

Btw, artikel ini bersambung ya. Minggu depan saya ajak kamu belajar lebih dalam tentang proses pasca panen andalan Tuang Coffee, yaitu proses Anaerobic Natural. Sampai minggu depan!