5 Spesies Partner yang Bisa Bikin Bisnis Coffee Shop Bangkrut
"Kalau kamu buka coffee shop sendiri, mungkin kamu lebih sans. Tapi kalau kamu joinan, ada baiknya kamu analisa lagi partner atau calon partner kamu."
Bisnis Coffee Shop memang memiliki daya tariknya tersendiri. Selain memiliki tempat chill kepunyaan sendiri, bisa ngopi tiap hari, memiliki potensi profit yang menarik, bisa juga jadi sumber kebanggaan tersendiri.
Daya tarik ini menyebabkan berbagai macam orang terjun ke industri coffee shop. Dan hal ini jugalah yang menciptakan setiap coffee shop memiliki keunikannya masing-masing.
Masalahnya bisnis coffee shop juga menarik bagi spesies - spesies manusia berbahaya yang bisa bikin sebuah coffee shop bangkrut.
Kamu pernah lihat suatu coffee shop yang sukses dan terlihat ramai, lalu tiba-tiba tutup? Atau coffee shop yang interior + mesin-mesinnya keren dan mahal, tapi kualitas produk dan pelayanannya tidak baik? Bisa jadi, tempat-tempat tersebut terinfeksi oleh spesies-spesies manusia di bawah ini.
"Panggil Gue Aja Bro Kalau Butuh Bantuan"
Begitu katanya setiap hari sambil pamit, setelah 1 jam melihat-lihat kondisi coffee shop. Tapi kenyataanya kalau ditelpon tidak pernah diangkat, kalau dichat balasnya satu abad kemudian. Sekalinya balas, jawabannya antara ga lengkap atau ga jelas.
Biasanya spesies-spesies seperti ini terlihat prospektif untuk diajak buka usaha karena kemampuan intelektualnya yang tinggi dan koneksinya yang banyak. Idenya banyak dan ahli meyakinkan orang saat rapat. Tapi sayang, eksekusi dan komitmennya minus.
Kerjaannya tidak pernah beres, tapi selalu terlihat santai dan tanpa beban. Yah, mungkin karena ga benar-benar peduli juga.
Kalau dimintai tolong biasa jawaban yang paling populer adalah:” kayanya ini bukan jobdesc gue deh.”
Sibuk Sendiri
Spesies ini rajin banget. Selalu sibuk. Ngebar, bikin resep, bikin laporan keuangan, bikin strategi marketing, ngurus Instagram. Ga kebayang deh coffee shop gimana berjalannya kalau ga ada dia. Tapi ya gitu,semuanya dikerjain. Kerjaan partner yang lain pun dibabat. Kemudian merasa kesal karena merasa tidak ada yang membantu.
Kalau ide ditolak, langsung ngambek. Kalau diberikan input, langsung bete. Manusia-manusia ini memiliki sense of ownership dan tanggung jawab yang tinggi. Tapi ketinggian. Sangking tingginya, ia melihat yang lain ada di bawah dirinya.
Sulit sekali kalau mau brainstorming atau evaluasi dengan spesies ini. Dalam rapat, biasanya spesies manusia ini akan sangat dominan dan merendahkan yang lain.
"Apa Gue Bilang"
Saat rapat, spesies ini hampir tidak pernah mengeluarkan ide atau mencoba aktif mengkritisi. Bisa dibilang keberadaanya seperti batang kayu. Hanya mengikuti arus yang mengalir. Kalau mengeluarkan komentar biasanya seputar," Bagus tuh, bener ide lu." Atau, " Wih sabi, kece tuh."
Kalau orangnya sebenarnya suportif sih tidak apa-apa. Yang bahaya adalah kalau suatu ide gagal, orang-orang ini akan mengeluarkan jurus rahasia: "Apa gue bilang. Gue juga ga terlalu setuju sama ide itu sebenernya."
Dan jurus rahasianya dikeluarkan sambil bisik-bisik saat nongki bersama teman-temannya. Kalau ditanya kenapa dia tidak menyampaikan idenya saat rapat, biasanya jawabannya:"Gue ga suka debat."
Setiap ada meeting pasti datang. Tapi saat harus mengambil keputusan penting, kerjanya hanya terdiam seperti mesin kopi rusak.
Bagi Profit: YES! Rugi: *Menghilang
Spesies-spesies manusia ini sangat to the point dan anti basa basi. Pertanyaannya sehari-hari Cuma 2: Penghasilan udah berapa dan kapan bagi profit.
Isi otaknya duit melulu, mengerti sedikit akuntasi, dan gamau tahu mengenai operasional. Solusi utamanya kalau rugi biasanya mulai dari ngurangin staff sampe melipir kriminal: potong gaji barista, curangin pajak, hutangin vendor.
Manusia-manusia ini punya kebanggaan tersendiri karena bisa melihat bisnis secara rasional dan anti manusiawi. Biasanya juga cukup ekspert dalam memberikan tekanan-tekanan tidak perlu dan menunjuk kesalahan.
Menghindari Tanda Tangan Kontrak
Spesies tipe ini jago banget ngeles, menghindar, dan bersembunyi bagaikan ninja setiap topik tanda tangan kontrak diangkat.
Manusia yang menghindar atau menolak tanda tangan kontrak, biasanya adalah partner bisnis yang paling berbahaya.
Entah apakah ada yang disembunyikan atau dia sudah memikirkan exit plan paling cepat tanpa perlu bertanggung jawab kalau bisnis suatu saat bangkrut. Apapun alasannya, menghindari tanda tangan adalah indikasi bahwa manusia tipe ini tidak dapat dipercaya.
Sehebat apapun portofolionya, atau seakrab apapun dengan kamu, jangan pernah terjebak untuk buka bisnis coffee shop bersama manusia ini.
Kesimpulan
Keberadaan spesies-spesies manusia di atas pada awalnya memang tidak memberikan dampak berarti. Tapi lama kelamaan, kamu akan merasakan ketidaknyamanan dan kegelisahan. Terutama di saat kondisi finansial coffee shop tidak baik. Keberadaan mereka bisa dengan mudah menciptakan suasana yang negatif yang berakibat ketidakbijaksanaan dalam mengambil keputusan.
Kesepakatan membuka bisnis coffee shop dengan manusia-manusia seperti mereka biasanya terjadi karena hubungan pertemanan, kekurangan modal usaha, atau tertipu gara-gara janji manis dan portofolio yang menjanjikan. Dan repotnya lagi, memutus hubungan kerja sama di tengah jalan biasanya memakan waktu, uang, dan tenaga.
Saran saya, lakukan 3 langkah di bawah ini saat memilih partner bisnis coffee shop kamu
Setarakan visi dan value
Tentukan Job Desc dan KPI masing-masing
Tanda tangan kontrak kerja sama menggunakan notaris
Dengan melakukan 3 hal di atas, setidaknya kamu bisa melakukan seleksi yang lebih baik. Misalnyapun terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, kamu bisa melakukan evaluasi bersama berdasarkan 3 hal tersebut.
Jangan terburu-buru dalam mencari partner bisnis coffee shop. Kalau kamu membuka usaha dengan tujuan menjadi besar, partner yang kamu butuhkan adalah seseorang yang dapat kamu percaya, memiliki visi dan value yang sama, siap berargumen secara konstruktif, dan selalu ada di saat dibutuhkan.